Kebencian dan Penyesalan

1503 Kata

Eshan menyantap nasi goreng buatan Hana sambil terus berdecak kagum. Dia terus mengunyah sambil sesekali mengacungkan jempolnya. Hana pun merasa lega karena Eshan menyukai nasi goreng petai buatannya itu. Awalnya Eshan sempat bergidik ngeri ketika Hana menambahkan irisan petai itu ke dalam nasi goreng buatannya. Jemari Eshan yang memegangi sendok bahkan mulanya bergetar saat mencoba mencipipi biji petai itu. Dia pun mulai mengunyah sambil memejamkan mata, hingga kemudian... Eshan melahapnya dengan buas. “Apa aku bilang... enak kan?” tanya Hana. “Sumpah ini enak banget?” jawab Eshan dengan pipi mengembung. Hana tersenyum tipis. “Awalnya aku sempat khawatir karena aku sudah lama tidak memasak menu ini.” “Memangnya dulu kamu sering memasak nasi goreng seperti ini?” tanya Eshan. “Iya...

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN