Story of Alex Hadiwibowo

1243 Kata
Sehingga membutuh kan banyak suntikan dana demi meredakan isu yang berkembang untuk bangkit kembali. Semua Krisis berakhir ketika Alex Lahir, Alex lahir bertepatan adanya investor yang bersedia membantu mengatasi permasalahan keuangan, dengan perjanjian bagi hasil dan kelak menikahkan putranya yang baru lahir dengan putri sang investor yang sudah bersekolah Dasar kelas 1, Walau berat, tapi ayah Alex harus memperjuangkan bisnisnya, karena jika sampai pailit maka ribuan karyawan akan menjadi pengangguran dan hal itu menjadi beban ayah Alex yang tidak tega melihat banyak orang akan menderita karena dirinya. Hingga pada akhirnya perusahaan itu membuktikan kepada publik, bahwa tidak adanya bukti mengenai kandungan minyak babi di label pruduk yang di keluarkan perusahaannya. Sampai akhirnya publik kembali percaya dan mengonsumsi produk itu kembali hingga kini. Musibah datang menghampiri Alex, yang kala itu sedang kuliah semester dua. Ketika suatu hari sang ayah memaksanya menikahi wanita yang merupakan penyanyi papan atas negeri ini. Meski sempat menolak, tapi siapa sangka penolakannya membuat sang ibu masuk ke rumah sakit. Hingga akhirnya dirinya tak berkutik dan bersedia menikah. Pernikahan termewah tahun itu di gelar oleh kedua keluarga konglomerat itu. Berita menyebar hingga ke pelosok negeri. Pernikahan berjalan lancar, bulan madu mereka ke Eropa juga tidak bermasalah. Semua berawal setelah kepulangan mereka berbulan madu. Tiba-tiba, Alex mendapati sang istri sedang muntah-muntah. Ketika dirinya membawa ke dokter sang istri menolak. Hingga bulan berganti dan kandungan itu tak bisa di tutupi lagi, hal itu membuat gusar Alex. Yang semakin membuat amarahnya memuncak adalah sang istri tidak jujur jika dirinya telah hamil ketika menikah. Justru dengan santai dia mengatakan jika anak dalam kandungan dalah darah dagingnya. Sejak saat itu hubungan mereka kacau, hingga sang istri melahirkan. Alex melakukan test DNA dan benar anak itu bukan darah dagingnya. Hubungan rumah tangga menjadi dingin, semua jalan masing-masing. Hingga saat ini, karena sang ayah melarang perceraian mereka. Sang istri yang sering melakukan show keluar kota dan diam-diam menjalin hubungan gelap dengan pria lain, membuatnya semakin miris dengan kehidupannya. Begitulah Kisah Seorang Alexander Hadiwibowo di masa lalu sehingga dirinya. Dan hari ini adalah hari yang sangat berarti baginya, hingga dia tak bosan untuk mencuri pandang kearah Cameella yang tengah sibuk menyendokkan makanan ke dalam mulutnya. Setelah merasa kenyang, dia menghentikan makannya, melanjutkan aksinya menikmati wajah cantik bak dewi di hadapannya. Senyum mengembang menghiasi wajah tampannya. Menyadari akan seseorang yang tengah memperhatikan, dengan santai Cameella berkata. "Jangan ngeliatin Ly terus, tar idung Ly kabur loh, yuk bersiap untuk menikmati udara segar malam.." Ajak Cameella yang telah menghentikan aktivitasmakannya. Dia berdiri membereskan semua menu diatas meja ke dalam box makanan, lalu mendorong box makanan menuju pintu, menaruhnya tepat di samping pintu. Lalu Cameella menggandeng tangan Alex menuju pintu dan memasuki lift yang membawa mereka ke parkiran. "Mobilku parkir sebelah sana.." Ujar Alex kaku mendapat perlakuan manis seorang wanita. Cameella menggeleng " Hmm. No..no.. kita pake mobil Ly, silahkaaan.." Ketika mereka telah sampai dimana mobil Cameella terparkir. Cameella membukakan pintu untuk Alex di samping kemudi, lalu dirinya duduk di belakang stir dan mulai melajukan mobilnya perlahan. Bak terhipnotis Alex masih terdiam, membuat Cameella tersenyum perlahan dan terlintas keisengan di benaknya. Ia menginjakkan rem hingga membuat Alex tersentak. " Udah, jangan bengong kak, cctv tetangga mati karena bengong loh! kita nikmati kebersamaan kita malam ini.." sontak saja ucapan Cameella membuat Alex terkekeh, menyadari kebodohannya. Kekagumannya terhadap Cameella semakin bertambah, terlebih dengan kepandaian Cameella dalam mengalokasikan uang hasil menjual diri. Cameella terus mengendarai mobil hingga menuju tepi pantai, lalu memarkirkan mobil dengan attraksi bak seorang pembalap, menanbah kekaguman Alex terhadapnya. Setelah mobil terhenti, Cameella menoleh dan menggenggam jemari tangan Alex. "Kak, kita semua memiliki permasalahan hidup masing-masing, tapi percayalah ketika kita bertekad untuk membuat pilihan, akan berdamai dengan masalah atau keluar mencari solusi atas masalah, maka yakinlah semua akan baik-baik saja, jangan habiskan waktumu untuk berkeluh, meski tak ada satu manusiapun yang tak mengeluh. Penyesalan tak ada guna toh kita telah menjalaninya, yang kita perlukan adalah bagaimana kita memilih menikmati atau meninggalkan.." Alex terpana dengan tiap kata yang terucap dari bibir Cameella. "Cobalah lebih menyayangi diri sendiri, manjakan dirimu, jangan menyiksa diri dengan penyesalan masa lalu, ketika kita menyadari dia bukan jodoh kita setidaknya belajarlah mengenal pasangan kita saat ini, dengan begitu mungkin kakak bisa berdamai dengan diri, ketika kalian tetap mempertahankan ego maka yang ada adalah asing! Dan setelah itu hidup akan terasa hambar.." Alex menghela nafas panjang, membalas genganggaman tangan Cameella. Ia tak percaya bagaimana mungkin seorang p*****r memiliki pemikiran sebjaksana itu?! Cameella tersenyum memandang luasnya lautan, ia membayangkan wajah samar malaikat penolongnya yang telah membukakan jalan untuknya memperbaiki hidup. "Kak. Tidak ada masalah yang tidak memiliki jalan keluar, kakak harus bangkit meski tertatih dengan begitu kakak akan memiliki tujuan hidup.." Belum selesai Cameella menyampaikan ceramahnya, Alex telah memeluknya dengan erat. "Terimakasih Ly karena telah memberikan waktumu yang berharga dan aku bahagia telah mengenalmu.." Cameella tersenyum, dalam hati dia juga berterimakasih kepada malaikat penolongnya yang telah membukakan mata hatinya. Malaikat penolongku…dimanapun kamu berada, aku berjanji akan mengabdi kepadaku suatu hari nanti… "Setelah malam ini, mungkinkah aku masih bisa bersamamu Ly? " Tanya Alex lirih, membayangkan bagaimana ia memulai tuk berdamai dengan istri yang telah menduakannya tepat di depan matanya. Keangkuhan sang istri yang memiliki popularitas dan materi di tambah pembelaan penuh dari keluarga membuatnya semakin tak menghargai Alex sebagai suami. Bahkan ketika kematian sang anak karena kecelakaan maut, dia masih memilih show off air luar kota bersama selingkuhannya. Dia enggan membatalkan meskipun pihak management mengizinkannya. Hatinya telah dibutakan oleh amarah karena sang kekasih yang merupakan ayah dari anak itu telah menikah dengan wanita desa, sehingga dia melampiaskannya dengan berselingkuh dengan siapapun yang tengah berhubungan dengannya secara intens. Meski kemarahan Alex untuk pertama kalinya sedikit membuatnya ketar ketir, tapi tetap dia kembali mengulang tingkahnya. Hingga akhirnya Alex lelah dengan pertengkaran yang hampir setiap saat terjadi setelah kematian sang putra yang baru berumur 2 tahun kala itu. " Hey! Mengapa berkata seperti ini" Tanya Cameellla menatap kearah Alex. Meski seorang p*****r, Cameella tak memiliki niat untuk merusak rumah tangga orang lain. Terlebih tujuan hidupnya saat ini adalah bertemu malaikat penolongnya. "Aku ingin mengenalmu lebih jauh Ly.." Bisik Alex lirih sembari melepaskan pelukannya dan menatap wajah Cameella. " Maksud kakak? " Cameella terdiam memahami maksud Alex. Sejenak kemudian Alex tersadar jika ucapannya keterlaluan, bagaimana mungkin ia dengan mudah mengajak Cameella memiliki hubungan khusus, sementara ini adalah pertama kalinya mereka bertemu. "Hmm, sebagai teman, maksudku.." Jawab Alex sigap. Cameella menghela nafas lega, ia dengan senyum cerah menjawab "Teman? Yakin gak malu temenan ama pelacurr?" Tanya Cameella. " Ly! Mengapa kau berkata seperti itu? Aku yakin ada alasan dibalik perbuatanmu.." Jawaban Alex membuat Cameella menjawab dalam hati. Benar! Ya aku menjadi p*****r agar bisa terhindar dari belenggu rentenir sialan dan bisa menemukan malaikat penolongku. "Hmm, kalau itu mau kakak, Ly juga tak bisa menolak, hanya saja Ly tak ingin terlalu intens dengan pertemanan kita.." Jawab Cameella tidak ingin di sebut sebagai perusak hubungan orang, meski pondasi rumah tangga itu sendiri telah rapuh, tapi bagi orang lain yang tidak mengerti pasti akan menganggap dirinya perusak, dan hal itu yang ia hindarkan. "Izinmu telah membuatku cukup bahagia Ly, setidaknya saat ini aku merasa semangatku dulu bangkit kembali.." Ujar Alex senang. Cameella melirik jam, dan tanpa terasa telah menunjukkan pukul 11 malam, cukup lama mereka menikmati kebersamaan di pinggir pantai. "Masih ingin disini? Atau balik hotel?" Tanya Cameella mengalihkan pembicaraan. Tak disangka Alex keluar dari dalam mobil membuat Cameella terkejut, terlebih ketika Alex mengulurkan tangannya. Cameella menuruti keinginan Alex yang ternyata pria itu ingin menggantikan dirinya mengemudi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN