16. OWNER OF HEAVEN

1404 Kata

Kim Taeri   Aku sama sekali tak menyesal. Tak ada keraguan ataupun rasa ingin mundur. Membiarkan segalanya melebur bersama kucuran air, desahan napas, bunyi kecipak pergesekan dan dosa-dosa yang menguap. Rasanya perih dan menyakitkan, tetapi setiap titik kepuasan disentuh pada tiap hentakan ada rasa nikmat yang menggila. Kuku menancap di punggung Jeongoo—mencengkram kuat seraya menahan rasa sakit. Kedua kaki melingkar di pinggang kecil dan tubuhnya di desak pada tembok agar tak terjatuh. Digendong sambil mengeratkan pelukan dan memekik nyeri ketika Jeongoo terus-menerus menggerakan pinggulnya. Mengoyak dan menghantam seperti mencari sesuatu yang kami sama-sama tahu bernama kepuasan—kami butuh pelepasan. "Noona... apakah kau menyukainya? Ini nikmat, bukan?" bisik Jeongoo seduktif. Aku t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN