Taeri ingat bagaimana pertama kali dirinya ditugaskan untuk memata-matai Jeongoo. Tugas yang menurutnya paling abu-abu. Tak ada kejelasan pasti tujuannya. Walaupun dia tahu bagaimana akhirnya karena selama ini begitulah caranya bekerja. Tetapi Taeri tidak pernah membayangkan bahwa dia akan masuk terlalu dalam di kehidupan Jeongoo. Pukul dua belas siang, matahari sedang teriknya. Agung dan pongah berkuasa di atas sana sampai membuat kulit, rasanya seperti terbakar. Para pejalan kaki memperepat langkah tanpa menyia-nyiakan sedikitpun waktu, berharap segera sampai ke tempat tujuan. Persetan dengan cuaca yang membuat dahaga menjerit. Kepala pening jika terus-terusan berada di sana. Musim panas semoga segera selesai. Liburan memang menyenangkan tetapi percuma kalau tak dapat menikmati. Karena