PERNIKAHAN HENDRIK DAN ARUM

641 Kata

"Aku tunggu kamu di pelabuhan tepat pukul sepuluh pagi.' "He eh" "Jangan terlambat ya." "InsyaAllah." Begitu rela, ikhlas dan bahagia Arum menerima ajakan Hendrik untuk menikah. Ia tidak berharap apapun kecuali bahagia. Ia tidak pernah bertanya kapan akan di legalkan menjadi istri yang sah, ia tidak bertanya berapa Hendrik akan memberikan uang belanja, ia tidak pernah bertanya akan berapa lama Hendrik mencintainya. Arum begitu kuat, percaya dan yakin Hendrik adalah pusaran kebahagiaan yang dikirim oleh Allah untuk dirinya dan anak-anak. Pagi itu, dengan mengenakan setelan berwarna merah. Arum telah siap menuju pelabuhan tempat pangkalan very diantar oleh taxi online yang telah ia persiapkan. Ia menitipkan anak-anaknya pada Azzam. Telah ia siapkan penganan untuk mereka. Arum benar-bena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN