Suara ponsel berdering sangat nyaring berhasil membangunkan sang tuan putri dari tidur nyenyaknya. Bella meraba nakas di samping ranjang dan mengambil ponselnya. Dahinya berkerut saat membuka mata untuk melihat nama penelepon di layar ponselnya. “Halo,” ujar Bella menjawab panggilan teleponnya dengan suara yang terdengar lucu khas orang yang baru bangun tidur. “Morning, Bells. Ayo, mandi. Hari ini kan mau ngitungin pohon kelapa sawit.” Bella pun merengek kesal. Mengapa ia harus ketiban sial sesial ini? Apa dosa yang telah ia lakukan sehingga ia dihukum dengan mendapatkan atasan sejelek dan semenyebalkan Revano Alexander? “Gak mau! Masih ngantuk!” ujar Bella. “Tiga puluh menit lagi. Kalau gak mau mandi, gue ceburin ke kolam renang.” “Ya!” Bella pun mengembalikan ponselnya ke atas nak