BAB 25. Inseminasi buatan part 2

1733 Kata

Hanna bingung menatap vino, mamanya mau ikut? Bagaimana ini? Hanna diam menatap vino. Vino yang memberi isyarat kepada Hanna, pokoknya Hanna harus cari dan dapat solusinya. “Ma, Hanna sebenarnya ingin jalan-jalan berdua dengan vino. Boleh ma? Kita berdua saja?” Tanya Hanna sedikit malu mengatakannya kepada Sinta. Sinta dan Tama hanya melirik dan tersenyum menatap satu sama lain. Sinta mengerti apa yang Hanna maksud. “Iya boleh. Tapi kamu gak boleh kelelahan ya Hanna.” Kata Sinta kepada Hanna. “mama telepon teman mama dulu, mama kasih alamatnya ke kamu. Nanti kalian ke sana ya.” Hah? Vino baru mau menahan mamanya. Mamanya sudah pergi lebih dulu. Dia ke atas, mengambil ponsel dan turun dengan menelepon temannya itu. “halo jeng, menantu sama anak saya mau ke sana, vino.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN