Vino sudah mengatur semua rencananya. Dia memutuskan untuk melakukan inseminasi buatan dari pada harus berhubungan langsung dengan Hanna. Lagi pula hati dan seluruh jiwanya, Vino rasa masih milik Airin. Sampai kapan pun Vino masih berharap Airin akan kembali kepadanya. * Vino sudah selesai mandi. Dia baru saja keluar, hanya dengan handuk yang melilit dibagian bawah tubuh Vino. Hanna tak sengaja mendongak dan melihat Vino. Terlihat badan Vino yang tak kurus, tapi tak juga gemuk, cukup berotot dilengannya dan juga perutnya yang bagus. Kalau sekilas Hanna lihat, Dion itu lebih besar badannya dari Vino. Tapi badan Vino tak bisa membuat mata hanna berpaling. Rasanya tak mau. Vino tak perduli, dia juga tak memperhatikan hanna, vino berjalan terus melewati hanna sampai berhenti di depan