“Nay ... kamu udah bangun tidur?” tanya sebuah suara dari luar pintu kamar Nayla. Nayla tahu itu adalah suara Syifa dan tumben sekali Syifa datang ke kamarnya sampai bertanya seperti itu padanya. Nayla sudah lama tidak berkomunikasi dengan kakak iparnya itu. Semua itu karena Nayla selalu saja dibanding-bandingkan dengan Syifa bahkan Marwah dalam segi perilaku dan penampilan. “Udah. Mau sholat ashar dulu,” jawab Nayla dengan sedikit berteriak dan tidak berniat membukakan pintu sama sekali untuk Syifa. “Ya udah kalau gitu, Dek. Kakak cuma menjalani titah dari ami. Kalau gitu Kakak pulang, ya Nay. Dan jangan lupa tolong cek ami juga nanti menjelang bang Ali datang abis magrib atau isya.” Syifa berkata dengan sedikit panjang untuk mengingatkan Nayla. “Iya!” sahut Nayla singkat, padat, dan