Lee Hye Jin kaget mendengar hal itu. “Ibu! Kenapa ibu sekejam ini? Lia adalah perempuan baik-baik! Sampai mana ibu mau mempermalukan calon menantu sendiri?” “Perempuan baik-baik?” dengusnya dengan nada meremehkan, “jika dia benar perempuan baik-baik, dia tidak akan membiarkan putramu memeluknya sekarang di hadapan semua orang! Lihat kelakuan mereka saat ini! Memalukan!” BRAK! Meja digebrak dengan kerasnya, mulut mengencang menatap marah pada sikap Lee Jun Min yang sangat posesif itu. Kedua mata sedingin es Lee Jun Min memancarkan cahaya kuat seolah akan menentangnya hingga akhir, tidak peduli apa pun. Nenek Lee Jun Min melanjutkan kata-katanya begitu cepat dengan nada berapi-api, wajah penuh rasa jijik dan merendahkan. Suaranya keras dan menggeram tinggi, punggung ditegakkan bagaikan