Bab 247 Pilihan Amalia Rasyid 7

4859 Kata

“Bukankah kalian datang bersama seorang perawat suruhanku? Dia bisa mengeceknya, bukan? Panggil dia ke mari. Kita tanyakan padanya, apakah bisa melakukannya saat ini juga?” Tubuh Amalia Rasyid gemetar hebat, napasnya megap-megap. Tamat sudah! Mereka tidak akan pernah bisa bersama lagi! Hati Lia seketika terasa hampa dan dingin, begitu sakit bagaikan ditusuk ribuan jarum. Dalam hati ia tertawa dingin, takdir sungguh mempermainkannya. Rasanya benar-benar mau gila! Untuk sesaat, pikiran Amalia Rasyid melayang saat mereka berpelukan di lounge Abu Dhabi. Saat itu, pikiran dan hatinya resah, takut kalau itu adalah pelukan terakhir untuk mereka berdua. Semenjak itu, mungkin itu juga alasannya sampai ia berani memeluk lelaki itu berkali-kali. Apakah ini alasannya? Sekali lagi, dirinya har

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN