“Apa yang terjadi?! Ada apa ini?!” teriak Lia dengan jantung berdebar, melihat Zaflan segera ditolong oleh Richter sambil memegangi kepalanya yang sempat terbentur kursi gara-gara didorong tiba-tiba oleh Jena. Mata pria tampan ini sudah berkilat berbahaya diperlakukan kasar oleh sang wanita, dadanya memanas! Berani sekali dia menggores lengannya dengan pisau! Zaflan hendak meledak marah besar memakinya, tapi Jena dengan suara lembut menyedihkan, segera mendahuluinya, menjelaskan kepada Lia dengan tatapan tak berdaya, “maaf. Aku tidak sengaja mendorongnya dan melukainya dengan pisau. Tadi, tidak sengaja pikiranku melayang ke hal lain, dan tiba-tiba saja hal ini terjadi. Aku tidak sadar melakukannya.” Lia tidak mengerti apa yang terjadi, tapi dia menerimanya begitu saja. Toh, tentu saja