Bab 31 Setumpuk Kartu Nama

1229 Kata

“Oh, baiklah. Baiklah. Sayang sekali. Aku, kan, bisa sedikit bangga punya kenalan kekasih orang ternama,” Pak Kusno mengelus-elus dagunya, terlihat kecewa. “Pak Kusno...!” protes Lia gregetan, setengah mendesis menahan kesal. “Hahaha! Bukankah suatu kebanggaan jika itu benar? Perusahaan kita juga bisa aman, kan?” “Ternyata hati bapak tidak tulus!” sindir Lia dengan mata menyipit, ekspresinya berubah cemberut. “Kamu ini! Bapak tulus, kok, mau bantu kamu, meski agak sedikit egois!” Pak Kusno terkekeh, mengeluarkan beberapa lembar kartu nama lalu berkata serius, “ini jika kamu kesulitan mencari pekerjaan. Hubungi saja yang mana menurutmu menarik. Jaminan seumur hidup, bapak yang tanggung. Mau kapan pun kamu melamar pekerjaan, pasti bisa diterima 99,99%.” Kepala Lia mundur tak suka meliha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN