Beberapa jam sebelum pembicaraan Steven dan Jena. Amalia Rasyid berjalan tergesa-gesa sambil menjepit topi jerami besar berpita hitam di lengan kanannya, kedua tangannya memegang keranjang makanan untuk dibawa ke mobil, sedikit kepayahan. Mereka akan melakukan tamasya 2 hari 2 malam di Bali. Heh! Orang kaya yang punya jet pribadi bisa ke mana saja mereka mau, dong! Apa yang tidak bisa mereka lakukan jika punya kuasa dan pengaruh?! Untung saja ini hanyalah perjalanan kecil biasa, jadi tidak begitu dipermasalahkan oleh Lia karena urusan ‘dapur belakang’ dari pengaruh Grup Lee di mana-mana. Kalau urusan seperti KUA dulu, sudah jelas Lia pasti tidak akan setuju! Ke Bali saja sudah seperti halaman belakang mereka! “Aduh, sayang sekali kita orang dewasa ini tidak bisa ikut, ya,” ucap ib