Saat memasuki ruang rawat VIP, Lia mengerutkan kening ketika melihat Zaflan sudah duduk di tepi ranjang pasien, menyuapi Jena yang sangat patuh dalam diam. Ada yang tak biasa dengan sikap Jena semenjak kepulangannya semalam. Lia pikir itu hanyalah perasaannya. Tapi, sepertinya itu tidak benar. Jika dulu senior magangnya itu menampilkan sikap yang melawan dan agak galak kepada Zaflan meski samar-samar, sekarang seperti hanya pasrah saja menghadapinya. "Assalamualaikum..." ucap Lia pelan, berjalan memasuki pintu yang terbuka lebar. Di ruangan luas dan megah ini, hanya ada dua orang itu. Perawat Mili tidak terlihat di mana pun. "Waalaikumussalam..." balas Jena pelan, tersenyum kecil ke arahnya, tapi senyumnya tidak sampai ke mata. Zaflan berbalik menatapnya, "aku pikir kau tidak akan d