Jena Rahardian sama sekali tidak tahu kalau Amalia Rasyid akan datang menjenguknya malam ini. Tapi, hal itu sangat meyakinkan dengan sikap Zaflan Matsuyama yang kini duduk angkuh di kursi tunggal di dekatnya. Pria itu terlihat sangat keren dan tampan. Pembawaannya juga begitu anggun dan begitu menawan layaknya seorang bangsawan tinggi. Mantel hitam panjangnya menutupi rajut wol hitam yang senada dengan celana panjangnya. Dia bagaikan berlian hitam dengan kemewahan dan keanggunan di saat yang sama, tapi begitu berkelas dengan aura arogan dan keangkuhannya yang sangat menarik hati. Jantung Jena tidak hentinya berdetak kencang secara diam-diam, tapi dia yang sekarang benar-benar tahu diri bahwa pria yang berbeda dunia dengannya itu tidak layak untuknya. Pria kejam itu terlalu bagus dan ter