“Tuan Arya! Anda adalah seorang pebisnis! Aku mohon bersikaplah profesional! Jangan campur adukkan masalah pribadi!” Kali ini Pak Rido memohon dengan kepala menunduk ke tanah. “Wuah! Rendah sekali kau! Kenapa bersujud padaku seperti itu? Aku bukan Tuhan! Dasar manusia yang diperbudak uang!” “TUAN! AKU MOHON! TARIK KEMBALI KATA-KATA ANDA!” suara Pak Rido bergetar dan melengking kuat. “Apa ini? Tadi kau berusaha mengajariku seperti orang yang sok tahu, sekarang ingin memerintahku? Berani juga, ya!” Sudut bibir Arya berkedut jengkel, kamera masih mengarah pada Pak Rido. “MAAFKAN SAYA, TUAN ARYA! SAYA TIDAK ADA MAKSUD SEPERTI ITU!” “Setelah berniat ingin memperkosa perempuan tak berdaya, kini kau ingin menipuku dengan mulut manismu itu?” Pak Rido gemetar hebat, kepalanya diangkat dan