Pria berambut pirang cokelat itu menghela napas berat, lalu mengomel kecil, “makanya bapak jangan gila kerja sambil marah-marah terus, sesekali naik ke departemen dan dengar gosip di sana.” “Apa?” “Zaflan Matsuyama. Itu nama pria itu. Bapak tahu Grup Matsuyama, kan? Saingan hotel kita?” “APA?” kedua bola mata Pak Ardi terbelalak liar. “Pria itu adalah calon penerus Grup Matsuyama. Humas hotel sampai kelimpungan dibuatnya, kita bersyukur negosiasinya berjalan lancar waktu itu. Ayahnya benar-benar berniat menuntut hotel kita. Jika saja tim terbaik tidak turun tangan, bisa menjadi skandal besar tahun ini.” “Za-Zaflan Ma-Matsuyama? “Ya. Zaflan Matsuyama. Bapak bisa cek ke humas soal itu. Makanya jangan terbawa emosi terus.” “Zaflan?” Lia mengigau ketika samar-samar mendengar nama lelaki