Tangannya yang hendak mengangkat cangkir teh berhenti mendadak. Ia melihat Lee Jun Min yang tersenyum dingin misterius padanya.
Ia menelan ludah berat, dan tersenyum kaku.
“Ya. Aku cemas soal kejadian di lift itu. Jadi aku sedikit menanyainya.”
“Menanyainya? Tentang apa?”
“Uhm... aku cemas jika rekaman tidak sopan diriku disalahgunakan oleh orang yang tak bertanggungjawab.”
Pria itu mengamatinya penuh minat.
“Lalu?”
“Ya?” kedua alis Lia naik, bingung.
“Apa yang kau dapatkan darinya?”
“Dia bilang kalau kau sudah mengurusnya sebelum dan sesudah kejadian itu. Dan Arya menyita Hard Disk-nya.”
Lee Jun Min tidak mengomentari hal itu, ia menggigit ujung rotinya dan mengunyahnya pelan.
Amalia Rasyid ragu-ragu untuk melanjutkan isi pikirannya. Ia menyendok sarapan di dalam mangkuknya yan
