Perempuan berambut ikal ini mengedipkan mata, keringat dingin mulai menyerangnya, tapi ia berusaha terlihat biasa-biasa saja detik berikutnya. “Kenapa baru bertanya sekarang? Kau, kan, sudah memegang ponselku beberapa kali. Bahkan sampai mengambilnya tanpa izin.” Lia naik ke atas kasur, bersikap sesantai mungkin. Dalam hati, jantungnya sudah berdetak kencang mengingat itu adalah ponsel pemberian Arya. Bagaimana reaksinya jika tahu itu? Lee Jun Min mengamati sikap Lia dengan mata dinginnya. Nada suaranya terdengar sedingin seperti wajahnya. “Benar. Aku memang sempat mengambil ponselmu tanpa izin, tapi aku hanya memakainya untuk menelepon keluargamu waktu itu.” “Ahahaha! Kau ini aneh sekali. Kenapa malah baru bahas ponsel ini? Ini tidak penting, kemarikan,” terang Lia, memajukan tub