Pria berkacamata itu mengelus lembut sebelah pipi calon istrinya. “Aku harap kita bisa rukun seperti ini untuk seterusnya.” Lia tersipu malu. Sekali lagi berusaha menarik tangannya, tapi lelaki itu benar-benar tak ingin melepaskannya. Amalia Rasyid hendak melawan tapi kemudian melirik tak sengaja pada sudut bibir Lee Jun Min, sedikit pecah dan setelah diperhatikan dari jarak dekat, di wajah calon suaminya itu masih sedikit tersisa jejak merah akibat tamparan dari ayahnya walaupun sempat dikompres dengan es batu selama beberapa menit. Perpaduan itu membuat hati Lia tertekan. “Lee! Bibirmu! Pipi!” serunya dalam nada pelan yang dalam dan memilu. Kenapa pria sepintar dan selicik ini tiba-tiba bertingkah konyol dan bodoh? Dalam hati, perempuan itu terus bertanya-tanya. Ekspresi Lee Jun