“Ya, aku tahu. Ibu sudah bilang dia akan menunggu Mili. Tidak, aku tidak apa-apa. Sebaiknya fokus saja dulu kepada seminar itu. Aku memaksa, Steven. Kau tahu aku tidak mau menjadi beban untukmu, kan?” Jena mengeryitkan keningnya dalam, menatap jendela dengan pemandangan tenang di luar sana. “Um... baiklah...” “Steven, sungguh, aku rasa leherku tidak begitu buruk, kok. Memang agak tidak nyaman beberapa hari ini sejak terbangun, tapi aku rasa tidak perlu memakai alat ini. Bukankah hanya ada bekas gigitan dan luka lebam aneh di sekitar leher? Bukan benar-benar karena kecelakaan itu, kan? Sepertinya tidak ada tulang yang retak.” Wanita yang memakai pasien merah muda ini, terlihat memakai penyangga leher. Gerakannya agak kaku dalam posisi bersandar di kepala tempat tidur. Ini adalah sara