Cedera Kedua

1107 Kata

Setengah jam berlalu tanpa ada perpindahan posisi yang berarti. Saking pegalnya Melia tidak peduli lagi, dia bersandar kepada Matteo. Kalau ada orang lewat yang sengaja memperhatikan, pasti menduga mereka berdua sedang berbuat tidak-tidak. Ya iya lah, mana ada orang normal duduk berpangkuan di dalam mobil?? Satu-satunya hal paling mengganggu adalah suara pikiran Matteo yang menginstruksi dirinya sendiri untuk tenang. Niat sih oke, tapi sejak tadi tubuh lelaki itu belum sepenuhnya tenang. Mereka berdua tahu agar bisa mencapai ketenangan tidak boleh ada kontak fisik. Namun, Matteo seperti enggan melepas pelukannya. "Kamu nyaman?" tanya Matteo. "Biasa saja. Menunggu dilepas," sahut Melia. "Coba bergeser ke samping." "Sekarang?" Matteo tersenyum miring, "Kecuali kamu masih ingin berdekat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN