Ajeng sedang duduk bersama seseorang. "Apa tidak ada jalan lain selain harus dengan pernikahan Rini dan juga tanda tangannya ?" Tanya Ajeng pada pengacara keluarga. "Tidak bisa Bu Ajeng, itu sudah sesuai dengan surat wasiat dari Almarhumah. Apalagi pernikahan Rini juga harus di hadiri pihak kepolisian. Ajeng kesal dengan surat wasiat peninggalan Ibunya. "Baiklah, saya permisi dulu." Ajeng lalu pamit pada Pengacara dan melangkah dengan gaya anggun dan angkuhnya meninggalkan ruangan yang walau sejuk karena pendingin ruangan tapi terasa panas bagi Ajeng. Ajeng berjalan perlahan lalu menelepon seseorang. Sementara itu Rini yang bangun kesiangan karena sedang datang bulan berjalan keluar kamar menuju kamar mandi. "Rini ...," panggil Mami Mila sambil menghampiri Rini. "Eh iya Nyonya," ja