Hena tersenyum melihat wajah Marina yang murung ketika keluar dari ruang dokter Aina itu. Hena tahu betul kalau hasil bayi tabung itu telah gagal. Dan sesuai janji Marina padanya, mau tak mau Marina harus siap dimadu oleh Lusi. “Sepertinya aku tak perlu bertanya lagi soal hasil dari bayi tabung itu,” kata Hena pada Marina yang diam saja. “Sudah kukatakan, kamu bermasalah, jadi relakan saja putraku menikah lagi,” katanya. “Masih ada beberapa waktu lagi, Mi,” “Tentu saja! Pikirkan dengan baik, kau akan siap menerima madumu atau mundur dengan terhormat,” kata Hena seraya menepuk bahu Marina dua kali dan berlalu pergi darinya. Dokter Aina yang mendengar hal itu dari balik pintu merasa sangat bersalah saat ini. Apa yang menimpa Marina ia merasa ikut bertanggung jawab penuh sekarang ini. Ia