Matahari pagi sudah tinggi ketika aku terbangun dan memandangi Bram yang masih tertidur begitu lelap di sampingku. Tubuh kami masih tetap polos tanpa sehelai benangpun yang menutupinya. Semalaman, tubuh kami berdua hanya ditutup bed cover tebal nan lembut, karena kami tahu, percuma memakai baju kembali, karena beberapa saat setelah istiraht ,semua baju kami juga akan terlepas dan berserakan di lantai kamar hotel. Jadi lebih baik, kami tetap membiarkan tubuh kami polos sepanjang malam . Aku benar-benar memuaskan semua dahagaku untuk disentuh dan dibelai oleh seorang laki-laki. Aku begitu menikmati harmoni dan getaran yang Bram berikan kepadaku. Aku seakan tak pernah puas dan Bram juga sama. Dia juga seakan tidak pernah puas. Kami berdua bagaikan dua orang yang berjalan di padang pasir dan menemukan sumber air dan minum dengan lahap untuk menuntaskan dahaga . Aku tahu , semua yang Bram lakukan kepadaku kemarin, pasti akan membuat aku ketagihan dan terus menginginkan dirinya. Padahal aku sudah lama sekali tidak punya keinginan untuk bermesraan bahkan selama puluhan tahun sendirian menjalani malam-malam sepiku, aku sudah lupa bagaimana sensasi nikmatnya bercinta bersama seorang pria dan ketika Bram memberikan kenikmatan bercinta yang penuh gelora kepadaku dengan berbagai harmoni dan dentingan indah dalam tubuhku yang dia lakukan berulang dan berulang dengan dentingannya yang kadang kuat memasuki relungku dan kadang lembut yang membuat semua darahku berdesir dari ujung kaki sampai ujung kepala, aku tahu dan sadar diri bahwa aku sudah tidak bisa lepas lagi dari sensasi itu dan pasti akan sangat sangat menginginkannya kembali untuk menikmati semua sensasi yang membuat aku ketagihan bagai bocah kecil yang pertama kali menikmatai permen lolipop . Aku benar-benar hanyut bahkan tenggelam dalam kenikmatan dahsyat yang Bram ciptakan untukku. Semua kenikmatan itu bagaikan hadiah yang paling mengesankan yang pernah aku terima seumur hidupku. Bercinta dengan seorang lelaki sepanjang malam yang bukan suamiku tapi teman SMA ku. Aku sungguh tidak bisa lagi berpikir dengan jernih . Aku sekarang ini sungguh hanya ingin menikmati keintiman kami dan berharap keintiman itu akan terus berlanjut . Aku tidak mau tahu dengan segala resiko yang akan terjadi, aku akan menikmati semuanya dulu . Aku ingin melepas semua dahagaku dulu dan menikmati lagi semua keintiman dengan Bram hari ini, karena belum tentu aku bisa mempunyai kesempatan seperti ini lagi. Kesempatan ini harus aku pergunakan sebaik-baiknya. Mungkin pulang dari sini, kami sudah tidak ada lagi kesempatan untuk menikmati keiintiman seperti ini . Aku harus benar-benar memanfaatkan waktu beberapa jam yang tersisa lagi sebelum aku kembali kekehidupan nyataku.
Aku pun langsung mendekatkan kepalaku dan mencium bibir Bram yang masih tertidur lelap. Kali ini aku yang berinisiatif dan melepaskan semua rasa malu. Mulanya Bram hanya diam, karena dia masih tertidur, matanya tetap rapat terpejam. Aku mulai membelai bagian da-da Bram lalu tanganku turun membelai perutnya yang sexy terbentuk six pack, dan turun lagi sedikit kebawah untuk membelai miliknya . Lalu aku menurunkan kepalaku dan masuk ke dalam bedcover dan mulai memainkan mulutku pada bagian intim Bram yang makin lama terasa makin mengembang dalam mulutku. Bram sudah terbangun . Mata Bram mulai terbuka dan mulutnya mengeluarkan desahan nikmat. Bram membenamkan kepalaku lebih dalam lagi dan aku tahu dia sudah menginginkannya kembali. Bram menarik tubuhku ke atas dan aku tersenyum nakal lalu dia mengeleng-gelengkan kepalanya dan berkata.
“ Kamu benar-benar cewek nakal. Aku masih tertidur tapi kamu membangunkan kedua miliku. ”
Aku tahu dia hanya bercanda mengatai aku cewek nakal . Aku lihat seluruh tubuhnya sudah terbangun dan siap lagi memasuki diriku untuk memainkan denting nada mulai dari nada yang paling lembut sampai ke nada yang paling keras dan denting nada itu akan Bram lakukan dengan irama yang cepat dan terus berulang tanpa berhenti sampai aku menggeliatkan tubuhku dan ikut dalam setiap harmoni gerakan yang dimainkan Bram lalu tubuh kami menggeliat dan menegang bersamaan dan kami pun terkapar lemas di tempat tidur besar saling meredakan desah nafas yang tak beraturan .
“ Terimakasih Bram, sudah memberiku kenangan terindah dalam hidupku, dan menjadikan diriku sebagai seorang wanita yang utuh. ” Aku mencium pipi Bram lembut .
Bram membuka matanya sedikit dan menutupnya kembali, dia hanya tersenyum lalu tidur kembali.
“ Pesawatmu, jam berapa Bram?” Tanyaku sambil berdiri untuk bersiap-siap mandi. Aku harus mandi untuk bersiap-siap ke bandara. Pesawatku jam satu siang. Jadi jam sebelas aku sudah harus berangkat dari hotel menuju Bandara. Aku tidak tahu Bram akan pulang dengan pesawat jam berapa.
“ Pesawatku jam tiga siang” Kata Bram lalu meloncat bangun dari tempat tidur saat aku baru memasuki kamar mandi.
“ Abis lu mandi, kita turun sarapan yuk. Aku lapar banget. Tenagaku, benar-benar terforsir. Belum pernah aku bercinta marathon seperti yang kita lakukan kemarin” .
“ Emang nggak apa-apa kita turun berdua sarapan?”
“ Emang kenapa, nggak boleh? Nggak ada yang tahu siapa kamu. Yang ikut Couching Personal Trainner ini dari seluruh cabang Best Gym seluruh Indonesia. Nanti kamu pake jaketku aja yang ada tulisan Best Gym” Kata Bram sambil melangkah masuk ke kamar mandi , tetap dengan tubuh polosnya. Aku yang lagi mandi terpana memandangi tubuh kekar Bram yang dengan santai membasuh mukanya dan menggosok giginya di wastafel. Lalu Bram membalikan badannya menghadapku
“ Nggak usah sok polos. Semua bagian tubuhku uda kamu nikmati. Kamu kulum dan kamu jilat, masih aja terpana kek gadis remaja” Katanya vulgar. Aku hanya tersipu dan membalikan badanku melanjutkan mandiku.
Kami turun dari kamar bersamaan. Di lorong kamar tidak ada siapapun yang melihat kami keluar kamar bersamaan, jadi kami aman. Hatiku sedikit berdebar. Ini benar-benar pengalaman pertamaku, tidur di hotel bersama laki-laki yang bukan milikku. Sepanjang jalan menuju restoran tempat kami akan makan siang, kami berjalan bagai rekan kerja sesama personal trainer. Di restoran hanya ada beberapa meja yang terisi. Ada satu meja yang ditempati oleh personal trainer yang ikut couching , aku tahu mereka personal trainer dari jaket yang mereka pakai, sama dengan jaket yang aku pakai sekarang ini. Ada dua meja lagi yang memakai baju santai dan membawa anak-anak yang memakai baju renang. Mereka ini pasti tamu hotel , keluarga yang lagi berlibur membawa anak-anaknya.
Aku mengambil salad dan makanan yang semuanya terlihat lezat. Aku juga mengambil Mie Belitong. Biar lah tidak makan Mie Khas Belitung Atep yang terkenal. Aku makan yang di hotel aja biar tahu bagaimana bentuk dan rasa Mie Belitung itu. Bram duduk di depanku dengan kopi dan telur setengah matang . Dia ambil telurnya sekalian empat biji. Benar-benar lapar dia atau untuk menambah stamina nya? Aku senyum sendiri.
“ Kenapa senyum?” Tanya Bram
“ Nggak apa-apa , aku senyum karena liat lu makan banyak sekali telur setengah matang. Sampai empat biji”.
“ Aku perlu menambah kembali staminaku, Ibu Kepsek” .Katanya santai sambil menyeruput pelan kopinya.
Selagi kami makan dengan santainya. Tiba-tiba bahu Bram ditepuk seseorang
“ Hi Bram.. Lagi di Belitung juga, sama bini lu? Tanya Si Bapak yang menepuk bahu Bram.
Bram sedikit terkejut memandangi Bapak itu, lalu sangat cepat dia sudah menguasai keadaan.
“ Hi Om Sony .Apa kabar? Aku sama rekan-rekanku. Lagi ada couching dari kantor pusat Om”Katanya.
“ Ooo.. Jadi yang pakai jaket merah itu semua rekan-rekan lu yang personal trainer?” Kata Om Sony
“ Iya Om. Ini hari terakhir. Hari ini kami semua akan pulang kembali ke kota masing-masing. Kami kan dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Padang, Jakarta, Surabaya dan Semarang”.
“ Baguslah, kalian bisa couching di sini. Nggak di Bali melulu. Pantai-pantai di Belitung juga sangat bagus . apalagi untuk diving, bagus banget” Kata Om Sony lagi.
“ Om lagi liburan di sini?”
“ Bukan liburan , Om sama rekan bisnis lagi survey, kami rencananya mau bangun hotel di Belitung. Melihat potensi alamnya yang sangat indah dan letaknya yang cukup dekat dari Jakarta, jadi kami memutuskan bangun hotel di Belitung”.
“ Wah bagus dong Om. Om memang pengusaha sukses” Kata Bram. Dan Om Sony tersenyum bangga mendengar pujian Bram yang memang mulutnya sangat pintar dalam hal memuji.
Aku hanya menunduk dan menikmati makananku. Tidak berkata apa-apa dan Bram juga tidak mengenalkan aku pada Om Sony yang mungkin kenalan Bram. Biarlah Om Sony beranggapan aku adalah rekan sesama personal trainer Bram daripada aku ketahuan jadi selingkuhan Bram. Om Sony pun berlalu dari hadapan kami dan kembali ke tempat duduk di dekat pantai bersama rekan bisnisnya. Bram juga kembali duduk.
“ Om Sony itu teman papaku” Jelasnya tanpaku minta.
“ Dia kenal istrimu?” Tanyaku
“ Kenal sih tidak, tapi dia pernah liat Michaella saat pesta kawin kami. Tenang aja nggak mungkin lar dia akan ngadu ke Michaella toh dia pasti beranggapan kamu itu salah satu rekan personal trainerku. Aku kan pintar, suruh kamu pakai jaketku. Jadi kita aman. Jangan khawatir Lia. Kita harus tetap bisa bertemu dan merahasiakan hubungan kita . Jadi serahkan aja semua padaku. Aku yang akan mengaturnya nanti” Kata Bram ringan .
Aku yang agak binggung sekarang. Haruskah aku tetap menjalani hubungan seperti ini? Menjadi selingkuhannya. Teman hanya untuk melampiaskan nafsu semata saja. Tapi aku mencintainya. Aku ingin memilikinya, meskipun aku tahu itu salah. Harus kah aku menerima saja hubungan ini atau haruskah aku mengakhirnya sampai di sini saja. Ini adalah yang pertama dan terakhir kali aku melakukan kesalahan seperti ini. Menjadi teman tidur bagi teman SMA yang sudah beristri. Tapi aku sudah ketagihan dengan semua sentuhan dan keintiman yang Bram berikan kepadaku semalam. Ah…. Aku memutuskan tak mau berpikir terlalu jauh. Apa yang akan terjadi besok terjadilah. Aku hanya akan menikmatinya dulu untuk hari ini. Besok baru akan kupikirkan lagi.
Bram tidak mengantarku turun saat aku berangkat ke bandara pukul sebelas. Dia tetap di kamar dan mencium pipiku sekilas dengan janji akan meneleponku nanti malam seperti biasanya. Hati-hati ya katanya sambil menatapku dengan pandangan intensnya. Lalu menutup pintu kamar dan membiarkanku turun menuju lobby dan terbang kembali ke kota Medan membawa semua sensasi yang pasti tak akan pernah aku lupakan selamanya. Sensasi bercinta bersama seorang lelaki yang bukan milikku . Laki-laki yang membuatku merasakan debaran di da-da dan membuatku terlena bahkan ketagihan dengan segala keintiman cinta yang dia berikan untukku sepanjang malam di negeri Laskar Pelangi nan indah. Supir taksi yang mengantarku ke bandara berdendang kecil sepanjang perjalanan kami , dia menyanyikan lagu Laskar Pelangi dari Nidji dan aku memejamkan mata menikmati suara merdunya.
Cinta kepada hidup,memberikan senyuman abadi
Walau hidup kadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita
Laskar Pelangi
Takkan terikat waktu
Jangan berhenti mewarnai
Jutaan mimpi di bumi.
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia selamanya tak terikat waktu
Selamanya
Selamanya
Laskar Pelangi , Takkan terikat waktu…