“ Ada apa, Mas, kok kamu kelihatan kusut kaya gitu? Memangnya siapa yang menelpon?” tanya Siska sambil menatap lekat wajah Dimas yang terlihat Pias.
“ Ini semua gara – gara kamu? Kenapa gak bilang kalau si Amira itu Asisten CEO Niskala yang baru!” bentak Dimas terlihat begitu kesal.
“ Kenapa kamu malah jadi ikut – ikutan ngebela si dekil itu?” bantah Siska tidak terima. “ Bukankah aku sudah bilang kalau dia itu hanya mantan istrinya adikku, dan tidak pantas untuk dihormati.”
Siska balik marah pada Dimas, karena menganggap kalau pacarnya itu tengah ngebela Amira.
Dimas menarik tapas berat, sebenrat beban yang ditanggungnya saat ini, karena baru saja mendapat kabara, kalau pendanaan pembangunan Mall miliknya dihentikan oleh Niskala Corporation. Dan tentu saja, hal itu bisa menghancurkan
