Sedangkan Evan lansung berdiri dan mengarahkan teunjuk ke wajah Amira, “ Dasar wanita sialan, beraninya kamu memberikan masukan yang merugikan kami, apa kamu –“ Evan tidak sempat meneruskan perkataanya, karena Amira langsung memotong. “ Pak Evan! jaga sikap anda! Jangan sampai perbuatan anda merugikan anda sendiri dan perusahaan anda. Kalau memang anda kurang jelas, silahkan baca surat yang diberikan oleh CEO kami.” Evan pun kembali duduk namun nafasnya terlihat naik turun karena masih menahan emosi, sedang Amira kembali menambahkan. “ Kalau tidak ada urusan lagi, silahkan anda keluar dari ruangan ini, karena saya masih ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.” Wajah Marisa dan Evan terlihat begitu gelap. Bahkan kedua mata Evan terlihat merah menyala mendapatkan perlakuan Amira, yang