Sedikit penjelasan

1089 Kata
Pembicaraan pun di mulai. Sang tetua atau pemangku adat mulai menceritakan segalanya. Dia mulai bercerita dengan menggunakan bahasa Inggris fasih seperti yang sebelumnya dia gunakan saat sedang mengobrol dengan Charles di luar sana. "Aku memang bukan berasal dari sini. Aku sama seperti kalian. Seperti yang tadi kau bilang, Jika aku memang berasal dari daratan pulau Eropa. Lebih tepatnya Britania Raya. Aku salah satu warga yang mempunyai kedudukan cukup tinggi di sana sebagai seorang pengusaha. Alasan mengapa aku bisa berada di sini, itu adalah rahasiaku, aku harap kalian tidak menanyakan lebih jauh mengenai hal itu ! Biarkan itu menjadi privasi ku dan juga rahasiaku selama ada di sini !" Pintanya tanpa menjeda sedikitpun ucapannya. Sang pemangku adat menatap sekilas ke arah mereka, dia pun melanjutkan ceritanya mengenai asal usul dia datang ke sini dan bagaimana kultur di desa hingga dia bisa di terima dengan baik bahkan di jadikan sebagai pemangku adat oleh kepala desa sebelumnya. "Kalian juga pasti penasaran ingin tahu mengapa aku yang orang asing bisa di terima dengan baik di desa ini ? Semua orang bahkan menganggap aku sebagai tetua dan pemangku adat di desa kecil mereka. Setiap ada sesuatu hal yang di anggap penting, mereka tidak pernah melupakan aku dan selalu bertanya segalanya tentang adat dan juga aturan serta keselamatan mereka semua." Lanjutnya kini menatap tajam ke arah Charles yang mulai menganggukkan kepalanya menatap balik lawan bicara di depannya. Sang tetua hanya tersenyum menyungging, sekilas dia melihat cahaya perubahan besar yang bisa pria itu berikan untuk desa kecilnya yang sudah berpuluh-puluh tahun ini dia tinggali. "Mereka menemukan aku pertama kali sedang mengapung di atas sungai yang riak airnya saja tidak terlalu tinggi." "Suatu ganjalan yang aku sendiripun tidak ketahui mengapa aku bisa sampai di sungai tersebut padahal seingat ku saat itu aku tengah mengunjungi pulau sahabatku dan menjalani beberapa kesepakatan bisnis dengan mereka." "Sesuatu memang sempat terjadi sebelumnya. Aku yang saat itu mengalami luka yang cukup parah di bagian d**a di tolong oleh masyarakat setempat dan di rawat sampai aku benar-benar sembuh dan membuka kedua mata." "Mereka sebenarnya adalah orang-orang yang baik nak ! Terbukti sejak awal aku datang kemari, merekalah yang sudah rela menolongku tanpa iming-iming jika nantinya aku akan mencelakai mereka. Kepercayaan mereka dan kebersihan hati mereka membuat mereka tidak pernah berfikir buruk dan mau dengan entengnya menolong setiap orang yang saat itu mengalami kesusahan, tidak peduli dia itu kerabat mereka atau bukan ?" "Semuanya saling bahu membahu di tempat ini. Jika ada yang kesusahan. maka mereka semua akan mencari solusinya secara bersama-sama." "Dulu juga tidak pernah ada yang namanya pemangku adat di tempat ini. Seingatku, dulu hanya ada satu kepala desa di sini. Dan itu di pimpin oleh orang tua sebelumnya yang menjadi kepala desa saat ini. Artinya, gelar tersebut di turunkan secara turun temurun oleh mereka semua. Seperti layaknya kita, gelar kepala desa di sini merupakan gelar khusus dimana hanya bisa melihat garis keturunan dan bukannya di pilih langsung oleh rakyat." "Perubahan mereka yang terjadi hari ini tidak urungnya terjadi setelah datangnya aku ke tempat ini. Tepat setelah satu bulan aku datang kemari, segerombol orang mulai muncul. Mereka datang dari arah balik gunung seperti kau dan teman-temanmu datang tadi." "Mereka membuat kekacauan. Menghancurkan semua ternak dan juga perabotan rumah milik warga. Tidak hanya rumah dan juga ternak, mereka bahkan mulai mengambil alih air dari sungai, dan menyebarkan banyak racun agar semua ikan dan sumber mata air kehidupan mereka dapat tercemar." "Tidak jelas tujuan mereka sebenarnya melakukan itu untuk alasan apa ? Namun satu hal yang pasti, selain ingin mengambil alih semua kekayaan yang ada di sini mereka juga menginginkan aku dan juga nyawaku saat itu. Terbukti saat mereka selesai menghancurkan seluruh desa dan juga semua isi yang ada di dalamnya, hanya satu nama yang mereka ucapkan yaitu namaku. Mereka mencari aku dan menginginkan diriku." Lirihnya menatap sedih sekelompok orang yang sudah dengan baik mau menampungnya di desa ini. Ulasan kejadian tersebut seolah-olah kembali terbayang, Dimana orang tua mereka terdahulu begitu melindungi dirinya. Tak jarang kejadian itu bahkan mengambil satu nyawa. Ayah dari sang kepala desa yang saat ini menjabat adalah satu-satunya orang yang sudah dengan berani mempertahankan dia sekaligus melindunginya dari semua marabahaya. "Aku mempunyai hutang yang sangat banyak pada desa ini. Jika kalian memang mempunyai niatan yang baik dengan datangnya ke dalam desa kami, mungkin aku bisa membantu kalian dan berbicara dengan baik pada mereka semua. Namun jika datangnya kalian dengan niat sebaliknya pada desa kecil kami ? maka aku tekankan sekali lagi. Jika aku Simon De La Forte tidak akan pernah sedikitpun membiarkan kalian menginjakan kaki di desa ini." "Jangan remehkan kami yang ada di sini ! Meskipun jumlah kami hanya sedikit, namun kekuatan kami tidak bisa kalian ragukan nak." Ucapnya menepuk kencang bahu pria tegap di sampingnya. Charles termenung belum bisa mencerna dengan baik semua isi cerita yang di sampaikan orang tua di sampingnya. Selain peringatan dan juga ancaman yang tetua itu berikan, Charles tidak bisa menangkap hal lain lagi seolah kampung ini penuh dengan misteri yang sengaja tetua itu simpan karena berhubungan baik dengan identitasnya selama ini. "Baik, saya paham dengan maksud tuan sejauh ini. Sebenarnya saya dan juga rekan saya juga tidak sengaja menemukan tempat ini. Kami adalah sekelompok orang yang baru saja selamat dari sebuah kecelakaan besar. Pesawat kami mengalami kecelakaan dan tiba-tiba terdampar di pinggir pantai yang ada di balik hutan ini." "Aku dan temanku hanya berjalan dari sana dengan harapan menemukan jalan pulang. Kami tidak mempunyai tujuan lain sejauh ini pak tua. Selain menginginkan sebuah pertolongan, di balik sana masih ada beberapa rekan kami yang jumlahnya mungkin mencapai puluhan orang sudah tergeletak tidak bernyawa di pinggir pantai." "Jika kau tidak keberatan, Aku hanya ingin meminta tolong satu hal. Tolong bantu kami untuk pulang dari sini ! Aku tidak tahu apa-apapun mengenai tempat ini. Walaupun kau memang bukan berasal dari sini, tapi aku yakin kau pasti tahu beberapa hal mengenai tempat ini ? Aku ingin tahu dimana jalan yang bisa membawa kami ke arah pulang ? apakah tidak jauh dari sini ada kota yang bisa kami kunjungi ? Jika ada ? Kami ingin tahu dimana letak kota itu ? arah jalan mana yang harus kami lewati untuk bisa sampai ke sana ? Aku membutuhkan tempat yang ramai untuk bisa menemukan jalan pulang. Siapa yang tahu jika kami datang ke kota di sana mungkin kami bisa menemukan kendaraan ataupun pesawat yang bisa membawa kami untuk pulang." Tuturnya dengan satu kali helaan napas. Charles menatap penuh harap orang tua di depannya namun hanya senyum yang ia dapat sebagai jawabannya. Orang tua tersebut hanya tersenyum alih-alih menjawab pertanyaan Charles.

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN