Chapter 32 : Penguntit

1824 Kata

Setelah kemarin mengantar Lintang kembali ke apartemen, sampai sekarang gadis itu belum mengabarinya bahkan telepon darinya pun ditolak. Jayden jadi gak enak perasaan sekarang, mana ia sempat melihat wajah pucat dari gadis itu lagi. "Hhh… Lintang, kamu kenapa? Saya jadi mengkhawatirkanmu disana. Apa dia kerja lagi?" tanya Jayden pada dirinya sendiri melirik jam yang bertengger di pergelangan tangannya. "Jam makan siang masih lama lagi," dengus Jayden meraih beberapa berkas untuk diperiksa sebelum memberikannya pada Elvano. Ia mencoba untuk tetap fokus meski sudut hatinya terasa nyeri mengingat semua omongan remaja SMA kemarin. Penyakit? Lintang sakit apa, soal kakaknya, apa yang dia kerjakan sampai-sampai jadi gunjingan? Trak! Jayden meletakkan berkasnya kasar, membuka kancing kemejanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN