Chapter 25 : BEJADNYA seorang LOGAN

1646 Kata

"Halo tuan, nona sudah naik." "Urus semuanya." "Baik tuan." Ting!! (Masuk, lakukan apa yang seharusnya dilakukan. ) Brengsek! Umpat Sintia dalam hati tangan kirinya mendorong pintu masuk dan tidak ada siapa-siapa di sana. Kepalanya bergerak mendengar suara percikan dari kamar. Apakah ini waktunya melepaskan harga dirinya di hadapan Elvano? Bukan ini yang ia mau, harusnya dia berbicara dengan lantang jika semuanya salah dan seharusnya dia juga minta maaf sudah kekeh untuk bertahan sampai posisi istri dan mommy Arumi jatuh padanya Namun demikian sesuatu dalam diri Sintia mendorong gadis itu untuk membuka hijabnya, tak ada yang meminta memang tetapi dia tidak mampu menolak keinginannya untuk menjadi apa yang Elvano inginkan. Suara gemericik air berhenti dan Sintia merasakan seseorang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN