Prolog

304 Kata
Luci Mervino. Seorang guru kontrak yang sedang menjalankan tantangan dari ayahnya untuk menjadi seorang guru. Semasa menjadi mahasiswi, Luci pernah mengangumi seorang dosennya, bukan sekedar mengangumi tapi bahkan Luci mencintai dosen itu dalam diam. Saat menerima tawaran untuk menjadi guru di salah satu sekolah menengah atas, Luci langsung setuju karena di sana dosen yang Luci kagumi dan cintai dalam diam juga ternyata mengajar di sekolah tersebut dan tentu saja dia tidak akan melewatkan kesempatan untuk bisa pendekatan sama dosen yang pernah dia puja-puja. Hari-hari Luci lewati dengan semangat. Selain untuk memenuhi tantangan ayahnya, di sana dia juga akan mulai untuk mendekati sang dosen pujaannya. Luci sudah membuat kontrak dengan pemilik sekolah tempat dia mengajar. Jika Luci tidak akan berpakaian formal ketika mengajar, alasannya agar murid-murid merasa sedang tidak berhadapan dengan guru tapi lebih rileks dengan beranggapan mereka sedang berhadapan dengan tutor di dalam kelas. Hari itu seorang murid mengikutinya sepanjang perjalanan pulang dan pergi menemui para sahabatnya. Saat Luci meminta izin pada para sahabatnya untuk ke kamar kecil, tiba-tiba tubuhnya di dorong masuk saat Luci hendak keluar dari kamar kecil itu "apa yang kau lakukan?" Ucap Luci gugup namun tetap bersikap tenang "Seharusnya aku yang bertanya, apa yang sedang kau lakukan dengan para berandalan-berandalan itu?" Tanya balik orang itu Tanpa basa-basi orang itu merampas sesuatu yang paling Luci nantikan dengan orang yang dia cintai. Luci berkali-kali memukul kepalanya sendiri dan menggosok bibirnya sendiri saat dirinya bisa lepas dari orang itu. "Dasar murid tidak tau sopan santun," batin Luci. Sambil berjalan meninggalkan area restoran tempat dia berkumpul dengan para sahabatnya. Luci terus menggerutu dalam diamnya sambil terus memukul dashboard mobilnya. Sementara sang pelaku hanya tersenyum miring dengan kemenangan talak yang dia dapatkan. "Karena mulai saat ini ku pastikan kau akan tetap berada di bawah kendaliku," lirih orang itu berbicara dengan sisi licik dari dirinya sendiri.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN