BAB 28 – Dihubungi Azzam

1511 Kata

Krucuukk ... Krucuukk ... Perut Mentari kembali memberikan signal emergency. Sudah lima menit Artha meninggalkan rumahnya menuju warung yang menjual mi instan. Baru saja Mentari bangkit hendak menyusul ibunya, wanita paruh baya itu kembali. “Lama sekalinya, Mamak.” Mentari segera menyalami ibunya dan menciumi punggung tangan itu dengan sopan. “Si Butet itu, berulah pula anaknya. Kasihan pula mamak melihatnya.” Artha memberikan dua bungkus mi instan kepada Mentari. “Kabarnya, anak kakak itu sakit ya, Mak?” Mentari mengajak ibunya mengobrol ringan, seraya memasak mi instan untuk mereka. “Iya, semakin kurus saja anaknya itu.” “Mengapa kak Butet tidak membawanya ke rumah sakit?” “Sudah, tak adanya sakit anak itu kata dokter. Heran pula mamak.” Mentari selesai memasak mi instan dan men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN