Lima Belas

830 Kata

Misha tersenyum hangat saat melihat putrinya bergerak begitu lincahnya. Rasa hangat menjalar ke seluruh tubuhnya. Raia bukan hanya tanggung jawabnya, Raia juga berhak mendapatkan kasih sayang. Seharusnya ia tidak pendek akal dengan putus asa seperti sekarang ini. Sikap Raia cerminan dirinya dulu dan itu membuatnya tersenyum getir.   Tidak, Misha tidak boleh terus bersikap seadanya pada putrinya. Misha harus bangkit demi putrinya. Iya. Misha harus menjadi tegar agar bisa jadi tumpuan putrinya. Apa yang ia alami dulu, putrinya tak boleh merasakan. Setidaknya, putrinya harus menerima limpahan kasih sayang darinya.   Misha berlutut saat melihat putrinya berlarian menghampirinya. Senyum lembut terpatri dari wajah Misha. Misha mengusap keringat di dahi putrinya. "Raia sudah senang? Raia mau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN