"Ini makan dan ini minumnya untuk berbuka," kataku sembari mengeluarkan kurma ajwa dari dalam laci yang dikirim Bunda tadi siang, aku letakkan di atas meja. Sedangkan air mineral botol dan minuman kaleng ada di kulkas belakang kursiku. Dia terdiam tidak lagi menawarkan apa pun. Tersenyum canggung dan mulai meminum dan makan kurma. "Sejak kapan kamu suka sama saya?" tanyaku tanpa ragu. "Y--yaapa, Pak?" jawabnya tergagap. Tubuhnya menegang dan bibirnya bergerak tak nyaman, bahkan meneguk liur berkali-kali. Aku menatapnya sembari mengunyah kurma dengan santai hingga lumat, dia menundukkan kepala dan tangannya bergegar. Dia tidak berani menatapku. Apakah ini sebuah trik agar aku kasihan dengannya. "Saya sudah punya istri, kamu buat status di medsos yang dikomentari banyak orang. Kamu b