Bunyi dering notifikasi dari hp aku beruntun. Yang semuanya adalah pesan dari teman-temanku. Mereka mengabadikan pertemuan mereka di cafe tanpa aku tetapi ada Mas Lukman. Salah satu temanku adalah adik kelasnya Mas Lukman saat dia SMA, wajar sih jika mereka ngumpul bareng. Eh, ngapain dia di Indonesia karena katanya dia akan menetap di Jeddah atau Maroko, eh Mesir mungkin, ah ... aku lupa. Mau tanya, tetapi gak enak hati. Dan tetiba temanku langsung menelepon dan bertanya, "Cha, kata Mas Lukman kamu itu calon istrinya ya dan Al-Kahfi merebut kamu dari dia dengan cara yang licik. Dia gak ikhlas dan gak rela katanya." Aku tarik napas sebelum menjawab, "Dia itu--" Omonganku terhenti ketika suamiku masuk dan menatapku, berjalan mendekat. "Cha, dia bilang kalau suami kamu macam-macam dia