Bab 18 Musibah

1546 Kata

Vio panik karena tak menemukan Kyra di mana pun. 'Ke mana anak itu?' batin Vio. "Udah ketemu." Seseorang menepuk bahunya. Dilihatnya Adrian tak kalah khawatir dari Vio. Bagaimana juga Kyra adalah anak dari wanita yang dia cintai, dan dia juga menyayangi anak itu. Vio menggeleng pelan, "Harusnya aku kejar dia tadi." Rasa sesal langsung saja menyergapnya saat itu juga. Dia telah lalai mengawasi bocah yang kini telah menjadi anak tirinya itu. Melihat wajah bersalah Vio, Adrian ikut menyesal. Dia yang menyuruh Vio untuk tidak menanggapi Kyra yang merajuk. "Argh ...!" Adrian mengusap wajahnya kasar. Seluruh tempat sudah dia sisiri. Toilet, kamar, gudang, dan kini mereka berdua telah berada di luar. Tapi, sama sekali tak mendapati bayangan gadis cilik itu. Vio berjongkok, dia putus asa saat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN