Barra tiba di sekolah tepat pada pukul enam pagi. Lagi-lagi ia memilih untuk berangkat lebih awal karena ia tak ingin kembali ditunggu dengan para siswi yang akan kembali saling berebut untuk memberikan buku catatan itu kepadanya. Kini senyuman manisnya pun terukir indah dibibirnya karena usahanya itu tak sia-sia. Suasana disekolah masih sepi dan ia tak perlu lagi bersusah-susah menanggapi mereka semua yang sungguh memuakan baginya. Dengan langkah santai Barra melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Kembali ia mainkan game onlinennya di ponselnya seraya menunggu kedatangan Bayu dan Bima. Namun belum sempat ia memainkannya sudah kembali ia mendengar salam dari kedatangan seseorang disana. “Assalmu’alaikum,” salam Chafiya yang baru saja tiba. “Wa’alaikumussalam,” jawab Barra yang segera kemb