Tertampar

1642 Kata

"Sebetulnya beberapa bulan yang lalu, ada artis baru yang masuk manajemen. Itu waktu Ardan masih koma di rumah sakit." "Terus?" Adit tak paham dengan arah pembicaraannya. Cowok itu sedang fokus dengan pekerjaan. Si kembar? Ada di rumah tetangga depan. Tadi dipanggil Fadli, disuruh main di sana. Toh ada Aziel juga yang biasanya memang selalu dititipkan sih. Hanya saja Fadli sedang was-was. Kenapa? Hahahaha. Karena kan teman bermainnya adalah para perempuan. Dua perempuan itu mana mau main mobil-mobilan. Akhirnya Aziel yang mengalah dengan bermain boneka. Bahahaha. Pusing kepalanya. Bukamnya tidak boleh sih. Tapi karena bangak yang cerita soal anak mereka yang malah implan p******a padahal lelaki, semua bermula dari hal-hal semacam itu yang akhirnya malah disukai. Dina menghela nafas. Ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN