Morning Glory

1848 Kata

Raellyn terbangun dalam kondisi dopamine tinggi, perasaan ini mengingatkannya tentang bagaimana dia jatuh cinta dahulu. Hawa dingin di kamar saja bahkan tidak cukup untuk menciutkan seberapa besar semangatnya yang membara ketika dirinya melepaskan diri dari lilitan seprai yang entah sejak kapan menutupi seluruh tubuhnya seperti kepompong. Dia melirik ke sekitar, tepatnya ke arah cahaya masuk yang sedikit lebih menyilaukan. Raellyn mendapati tirai jendelanya sudah terbuka penuh dan di ikat rapi di pinggirnya. Perempuan itu bisa merasakan senyuman bahagia yang tersungging di bibirnya sekali lagi. Aneh sekali mendapati dirinya jadi tidak normal begini di pagi hari. Bahkan tingkahnya sudah seperti bocah kemarin sore yang kasmaran, ketika pikirannya kembali membawanya kepada kejadian semalam.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN