Part 22. Rencana Harun

1184 Kata

Senin yang cerah. Tiga orang sedang sarapan di restoran tidak jauh dari H&H Mall. Mereka sedang berdiskusi sesuatu yang penting. Setidaknya menurut Harun. Demi masa depan kita semua", katanya. Putri Ayuningtyas satu-satunya wanita di antara mereka, sesekali menyesap mocca s**u hangat di depannya, lalu memutar-mutar cangkirnya di meja dengan gerakan pelan dan elegan. Matanya mengawang, sesekali menyipit dengan sinis. "Aku tidak boleh kalah, Mas." Ucapnya geram. "Tenang saja, kamu akan dapatkan apa yang kamu inginkan." balas Harun. Harun tahu sekali, sepupunya itu sedang tidak enak hati. Sedangkan Dimas, hanya sesekali saja melirik kelakuan kedua saudaranya itu. Hubungan kekerabatan mereka termasuk dekat. Usia Harun dan Dimas tertaut tidak terlalu jauh. Hanya tiga bulanan saja. Tahun in

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN