Debaran Romeo Dan Maudy!

1326 Kata

"Kenapa kita harus putus?" suara Adira pecah dalam kesunyian malam yang menyelimuti mereka. Sorot matanya menembus kabut tipis yang terbentuk di kaca jendela mobil, seakan berharap mendapatkan jawaban dari kekosongan itu, sementara hatinya bergemuruh, tak mampu meredam gejolak rasa yang tiba-tiba membanjiri dadanya. Di kursi pengemudi, Gavin terdiam. Tangan-tangannya menggenggam erat setir, seolah-olah itu satu-satunya hal yang masih membuatnya bertahan dari ambruk. Wajahnya tak berekspresi, tapi tatapan matanya, yang terfokus lurus ke depan, menyiratkan sesuatu yang tak terucap. Helaan napas panjangnya mengisi ruangan sempit itu dengan kegetiran yang sulit dijelaskan. Setelah beberapa saat yang terasa seperti keabadian, Gavin akhirnya menoleh. Mata mereka bertemu, dan di dalam mata Gavin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN