"Bagus! Aku senang melihat gadis itu menderita," ujar Adira sambil tersenyum licik. Baginya, menghancurkan Maudy adalah misi pribadi yang sangat memuaskan, lebih dari sekadar persaingan di kantor. Tak lama kemudian, Adira menghubungi seseorang yang ia tahu bisa diandalkan untuk misi ini. Panggilan itu terhubung ke seseorang yang ternyata berada di kantor Syadiran—Billar. Adira telah membayarnya dengan jumlah besar agar laki-laki itu bisa membuat Maudy keluar dari perusahaan tersebut dengan cara yang memalukan. "Saya sudah melakukan tugas saya, Bu Adira. Sekarang, saya bisa bekerja dengan tenang tanpa perlu takut dia bersaing dengan saya," ujar Billar, suaranya terdengar puas. Adira mendengus pelan, merasa belum cukup. "Tidak semudah itu, Billar. Aku ingin kamu memastikan bahwa Maudy per