Jonathan memijat keningnya kemudian menatap Laura yang tengah menatap kosong sembari mengunyah snack yang ada di dalam toples. "Kamu ... nggak mau mandi dulu? Udah jam empat," kata Jonathan mencari cara supaya paket yang dikirim oleh Kiara, tidak diterima oleh Laura. Ia sebenarnya tidak tahu, apa yang dikirim oleh Kiara kepadanya. Hanya saja, Laura yang mudah emosi itu khawatir tidak percaya padanya bila sesuatu yang tidak bisa dimaafkan adalah paket yang dikirim oleh Kiara. "Nanti aja, belum pengen. Aku mau tidur dulu deh. Jam enam nanti bangunin, yaa." Jonathan menghela napas lega mendengarnya. "Ya sudah kalau begitu. Aku ke depan dulu, yaa. Jam enam nanti aku bangunin." Laura mengangguk. Ia benar-benar tidak peduli atau bertanya kepada Jonathan, apa yang dibicarakan Kiara kepadanya