Perempuan itu menerbitkan senyum sembari mengangguk kecil. “Sure!” ucapnya kemudian meraup bibir lelaki itu lagi, mengambil alih dalam permainan di malam itu dan ingin melupakan pelik yang selalu terngiang dalam pikirannya. Deru napas saling berhasutan tatkala melepaskan tautan yang mereka lakukan sedari tadi. Mata itu saling menatap, kemudian memberikan senyum manis. Keduanya kini sudah tak berpakaian alias polos. Hanya kulit putih dengan lampu temaram menyinari kedua insan yang tengah dimabuk cinta. Gerayang nafsu sudah hadir di antara kedua pasangan bahagia itu. Permainan semakin panas dengan gerakan tangan Jonathan bermain riang, yang semakin memburu di bawah sana. Sementara mulut itu sibuk menyesap pucuk merah muda, gumpalan kenyal yang semakin membesar ia rasakan. Sementara tangan