Baleon hanya tersenyum melihat sikap akksara yang langsung meninggalkan nya begitu saja….
Aku sudah terbiasa melakukan ini, bukan kah kami sudah dilatih… Baleon tersenyum terkekeh kekeh mengingat aksi akksara saat mengetahui seorang gadis.
Sejauh yang ku ketahui AkKsara tidak pernah dekat dengan siapapun. Aku meragukan kalau dia Lelaki tulen.
***
Cahaya mentari pagi sudah munyusup dari celah gorden kamar,, suasana kamar masih sepi, belum ada tanda-tanda Pandora akan bangun. Pintu kamar di buka oleh Akksara yang dari semalam cemas tidak bisa memejamkan mata mengingat nasipnya yang harus kembali kejeruji besi.
“bagaimana kondisinya” tanya akksara, ,, “ pagi ini aku cek semua stabil, hanya perlu menunggu dia tersadar” ucap Baleon.
“aku harus menunggu berapa lama”, cepat bangunkan dia teriak akksara terdengar suara sedikit kekhawatiran. Jika kau sangat khawatir kenapa tidak bawa saja ke rumah sakit ,Ucap Baleon santai.
Bang leon gila ya kenapa aku harus…. Kalau publik sampai tau aku bisa terseret kembali kedalam kasus yang tidak aku inginkan. Cukup dua bulan aku tidak ingin lagi masuk kesana. Kumohon bang buat apapun agar gadis ini tersadar, ucap Aksara dengan memelas, suaranya terdengar putus asa. Lalu akksara perlahan keluar dari kamar, dia terlihat frustasi.
Baleon juga mengikuti akksara, berniat ingin menghibur, “sudah lah” Baleon merangkul bahu Akksara. Lalu mereka berdua masuk ke ruang kerja Akksara.
Akksara lalu kembali ke meja kerjanya dia masih terlihat gundah, Baleon memperhatikan gerak geriknya , sungguh tidak tenang bukan seperti Akksara arogan yang dia kenal yang tak peduli dan tak pernah takut.
Apa yang terjadi? Tanya Baleon serius. Akksara lama terdiam lalu, mengangkat bicara perlahan. “ingat Gadis yang pernah aku ceritakan 2 tahun lalu? Dia adalah orang nya. Apa? Benarkah? Ia, aku baru tahu setelah ku perhatikan, ada tanda di lengan kananya, tanda lahir yang mirip tato , berbentuk burung merpati, aku tahu sesaat setelah kamu menganti bajunya. Lalu wajahnya samar-samar kembali ku ingat. Kedua tangan akksara meremas kepala, berucap dengan frustasi. Takdir yang sangat buruk, aku sudah dua kali mencelakainya, dan sekarang bahkan tidak sadarkan diri.
Hei, dia itu terlihat sangat muda kalau dua tahun lalu artinya dia masih gadis dibawah umur” ucap Baleon. Aku memang b******n waktu itu, dibawah pengaruh minuman keras dan obat terlarang aku melakukan itu padanya. Kau tua sampai sekarang aku tidak tertari pada perempuan karena memang aku merasa bersalah pada gadis itu, dan hari ini aku hampir membunuhnya. Akksara menceritakan kisah tragisnya dengan penuh emosi.
Apakah dia mengenalmu? Tanya Baleon.
Ntah lah, kurasa tidak. Suasana malam itu sedikit gelap, aku mengenalnya karena dia pertama untuk ku, walau mabuk aku masih setengah sadar, masih bisa melihat tanda lahir dilengan kanannya.
“ lalu apa yang terjadi malam itu” Baleon kembali menyidik karena dia tidak pernah tau kisah yang sebenanya, yang aku tau kamu tidak pernah dekat dengan gadis, kecuali satu gadis yang kau ceritakan pagi itu, dan ternyata sekarang kau membawanya kerumah mu. Sunggu takdir yang menabjubkan. Kau menemukan nya kembali sehingga kau bisa bertanggung jawab padanya.
“kau sangat menghibur bang” ucap akksara. Bertanggung jawab hampir membunuhnya begitu maksud kamu bang?.
Baleon hanya tertawa terkekehkekeh menertawakan nasip sodara sepupunya yang selalu ketimpa sial. Lalu berucap” cudah la, tidak perlu kawatir , mungkin siang ini dia akan bangun, dia tertidur karena kelelahan bekerja, lihat saja kondisinya.
****
Dikamar sebelah Pandora membuka mata perlahan-lahan mengumpulkan ingatanya, spontan tanganya memegang kepalanya yang masih teras ngilu, dan benar saja ada perban. Dia mencoba mengingat kembali yang terjadi. Terakhir yang dia lihat adalah sorotan lampu mobil menyilaukan pandangan nya dengan melaju kearahnya, setelah nya tidak ada bayangan apapun.
Perlahan dia bangkit, saat ingin bangun baru tersadar infus masih terpasang di lenganya, detik berikunya dia tersadar kembali dengan pakaian yang dia pakai, kemeja putih yang kebesaran, lalu memperhatikan sekelilingnya, sepi tidak ada siapapun, hanya cahaya matahari yang menyusup dari celah gorden.
Perlahan pandora menarik jarum inpus yang terpasang, lalu berjalan pelan, tampak sedang mencari sesuatu, lalu melangkah perlahan ke arah yang di tuju, Kamar kecil, aku butuh kamar kecil ucapnya dalam hati. Lalu ia pun masuk ke sana.
Pandora menuju ke wastafel lalu mencuci tangan dan membasuh wajahnya, kurasa begini baru seger ucapnya dalam hati setelah wajahnya diguyur air dan sebagian air terciprat membasahi kemeja putih yang dia pakai. Memperhatikan cermin, yang terlihat pantulan gadis dibalut kemeja putih yang kebesaran. Kemeja putih itu hampir menutupi seluruh pahanya, lengan kemeja menegelamkan tanganya.
Disaat bersamaan Baleon kembali ke kamar Pandora, lalu tidak menemukan gadis ya tadi, lalu dengan cekatan mencari kesana kemari di dalam kamar, tak begitu lama dia mendengarkan suara gemercik air di dalam kamar mandi. Mungkin kah dia disana “ pikir Baleon. Dengan segera mengedor pintu kamar mandi, ada orang disana tanya Baleon.
Pandora kaget disela2 kegiatanya, lalu beruca ia saya disini. ….
Baleon” syukurlah ternyata dia tidak menghilang” .
Baleon berbalik, lalu melangkah duduk di sofa, sambil memainkan ponselnya. “kesini kau tuan muda” ketikan itu langsung terkirim ke Hp Akksara.
Tidak berselang lama Akksara sudah terlihat dan melangkah masuk secara bersamaan Pandora keluar dari kamar mandi dan mereka berpapasan saling bertatapan. Akksara terpaku, tidak berucap. Suasana hening.
Baleon memecahkan keheningan, “syukurlah kamu sudah kembali sadar, apa ada keluhan” tanya nya sambil menjelaskan aku seorang dokter.
Pandora di dalam kebingunganya, lama mencerna, lalu tersenyum, kepalaku sedikit pusing dan aku merasakan mual. “kamu harus segera kembali ke tempat tidur, biar ku periksa dulu” ucap Baleon meyakinkan bahwa dirinya seorang dokter.
Baleon dengan sigap mengerjakan tugasnya “ lalu berucap, kamu mual efek samping dari benturan kepala, jika ini terus berlanjut minta diantarkan kerumah sakit agar bisa dicek lebih detail, untuk sekarang perlu banyak istirahat, kamu terluka dan kehilangan banyak darah” ucap baleon panjang.
****
Pandora hanya mengiayakan, terlihat seperti gadis penurut.
Lama terdiam lalu berucap “ sekarang aku dimana? lalu siapa yang membawa ku kesini? Ucap Pandora terbatah-batah sambil melirik dua pria dewasa yang sedari tadi memandanginya .
Baleon dengan cepat menjawab “ kamu di tolong oleh pria ini, tunjuknya pada Akksara, lalu dia membawa mu kerumah ini, dan memangil ku untuk mengobatimu, ucap nya cepat tanpa keraguan.
Akksara sedikti terkejut , namun raut wajahnya segera berubah normal tanpa ekspresi. “ternyata iblis itu pinta berbohong” ucap akksara dalam hati. Syukur lah kali ini dia menyelamatkan ku, sangat cerdik, pikirnya lagi.
“Kamu harus membayarku kali ini 3 kali lipat “ bisik Baleon pada aksara.
“aku mau pulang” ucap Pandora. Aku doktermu tidak mengizinkan pulang, kamu harus istirahat beberapa hari dan juga lukamu harus steril, ucap Baleon dengan cepat.
“tapi”… kalimat selanjutnya berhenti di ucapkan.
******