XVII

1865 Kata

Afrak melompat dari akar pohon, melayang di udara, pedang terhunus lurus di depannya, pedang itu akan langsung mengenai bagian fatal burung elang. “Aaarghhh! “ Afrak lupa, kalo elang bukan burung biasa, ia menyadari pergerakan Afrak, di detik terakhir, burung elang mengelak, Afrak kehilangan objeknya. Ia terjun bebas di udara. “Frak! “ Atreya terbelalak di tempat. Di atas, langit masih menghitam dipenuhi burung-burung gagak yang berterbangan dengan kaki dipenuhi batu yang meluncur bebas ke mana saja. “Frak lari dari sana! “ teriak Atreya. “Rexs jangan keluar dari sini! Lo bisa mati! “ cegat Abimata. “Tunggu burung-burung itu pergi, baru Lo bisa keluar dari pohon terbalik ini.” “Tapi Afrak butuh kita! Dia bisa mati di sana! “ “Iya gue tahu. Tapi dengan Lo lari ke sana, apa Lo ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN