4 (Revisi)

1511 Kata
Mendengar perkataan dan Alex tersebut membuat Saga, Sultan dan Zean menjadi bertanya-tanya kenapa Alex yang merupakan pentolan dari SMA 25 ini menolong Ara. Apakah mereka dekat atau mereka berpacaran? Terlihat sekali saat ini tatapan Alex sangat tajam kepada Saga di depannya seolah-olah Saga sudah mengambil hal yang sangat ia sayangi. “Gua ga ada masalah sama lo bang, gua cuman ada masalah sama ini cewek. Ga akan lama, gua bakalan cepet ngomong nya.” ujar Saga berani. “Lo ada masalah apa sama dia?” tanya Alex yang bukan bertanya kepada Saga tapi bertanya kepada Ara. Ara pun menggeleng dengan cepat. “See? Dia ga ada masalah sama lo. Jadi jangan ganggu dia.” ujar Alex. “Gua ga yakin lo ga ada masalah sama gua. Kalo lo ga ada masalah sama gua kenapa lo selalu marah-marah sama gua waktu ketemu gua? Padahal gua yakin lo sama gua baru aja ketemu kan?” tanya Saga yang tidak akan berhenti untuk bertanya sebelum ia benar-benar mendapat kan jawaban yang pasti untuk dirinya tersebut. Karena aneh saja Ara melakukan hal itu. “Kalo dia bilang ga ya ga. Lo ga usah maksa deh.” ujar Alex yang marah. “Lo siapa nya dia sih Bang, ga usah ikut campur lah.” ujar Saga tersebut. “Jelas gua harus ikut campur karena dari tadi lo gangguin orang yang gua sayang. Gua ga bakalan biarin dia di ganggu sama lo.” ujar Alex membuat Saga, Sultan dan Zean tampak terkejut. Apalagi Sultan dan Zean yang benar-benar terkejut ketika mereka berdua mengetahui bahwa Ara ternyata memiliki hubungan dengan Alex. Mereka berdua pun saat ini saling pandang dengan wajah ketakutan karena jika sampai Alex tahu tentang hal yang terjadi di malam promnight itu pasti Alex akan membunuh mereka bertiga meskipun Saga tidak mengetahui apa-apa tapi dia lah yang sudah mengambil mahkota dari Ara tersebut. Mereka bertiga pasti akan kena, apalagi jika Ara hamil pasti mereka akan kena. Sultan dan Zean sudah seperti orang yang sedang frustasi saja. Mampus deh gua kalo sampe Bang Alex tahu tentang apa yang udah kita semua lakuin ke Ara. Fix sih ini bakalan mati muda gua. Batin Zean takut. Beneran ga nyangka banget gua ternyata Ara itu deket sama Bang Alex. Bisa gawat kali semua nya kebongkar. Jangan sampe ketahuan deh. Batin Sultan. “Oke kali ini gua pergi dulu, gua bakalan tanya sama lo besok Adara.” ujar Saga yang setelah itu dia memutus kan untuk keluar dari warteg saat ini. Kedua teman nya pun juga ikut pergi dari warteg tersebut mengikuti Saga. “Makasih bang. Tapi harusnya tadi Lo ga perlu kayak gitu. Apalagi Lo ngomong kalo gua orang tersayang Lo karena nanti pasti mereka mikir yang aneh-aneh.” ujar Ara kepada Alex yang di angguki oleh Alex juga. “Lo makan sama gua aja. Gua ga perduli mereka mikir apa.” perintah Alex yang tidak bisa di ganggu gugat dan akhir nya Ara serta Nindy saat ini berjalan ke meja milik Alex dan teman-teman Alex tersebut. Hal yang mereka dapat kan pertama kali adalah teman-teman Alex yang menyapa mereka. Apalagi Leo yang senang melihat mereka. “Aihh akhir nya Alex bawa kesini juga. Demen nih gua.” ujar Leo senang. “Jangan diganggu.” tegas Alex yang tentu nya tidak bisa diganggu gugat. Leo pun menjadi cemberut kali ini padahal ia belum memulai semuanya. “Ihh macan pelindung nya galak banget sih.” ujar Leo tersebut. Ara dan Nindy tampak tertawa saat ini meskipun Ara juga memikirkan tentang malam itu. Malam yang entah menbuat nya menjadi ketakutan. Sejujur nya ia hanya takut jika dari malam itu Ara akan menghasilkan nyawa baru di rahim nya. Bagaimana jika hal itu terjadi nanti nya? Mungkin ia tidak akan bisa seperti ini lagi. Mungkin dirinya tidak akan bisa tertawa dengan mereka lagi. Karena pasti nya semua orang akan pergi meninggal kan Ara nanti nya. Tuhan. Tolong jangan hal itu Tuhan. Batin Ara dengan penuh harap. Saat ini Ara dan Nindy sedang memakan makanan nya dengan lahap. Mereka tampak tenang makan disana karena apa yang harus mereka takut kan lagi ketika mereka sudah berada di tempat yang aman dengan Alex. Sementara itu saat ini Saga sedang berada di Caffe, tentu tadi ia keluar dari warteg tidak langsung pulang. Mereka bertiga hanya berpindah Caffe saja. Saga menyeruput kopi nya sembari ia memikirkan tentang apa yang sebenar nya ia lakukan kepada Adara hingga membuatnya membenci Saga. Ya. Saga lebih suka memanggil Ara dengan namanya Adara. Entah lah meskipun Ara lebih singkat tapi Saga lebih ingin untuk memanggil Adara. “Lo berdua beneran ga tau?” tanya Saga menatap mereka berdua. “Ga tau apaan Ga?” tanya Sultan yang berusaha untuk biasa sama. “Ya itu, kalian beneran ga tau apa yang buat Adara benci sama gua? Karena jujur aja gua bener-bener kaget banget karena dia tiba-tiba aja kayak ga suka sama gua. Sementara gua sama dia baru aja kenal.” ujar Saga. Sebenar nya Saga mengatakan hal itu juga karena Saga yang tadi melihat Sultan dan Zean tampak saling tatap sembari mereka berdua ketakutan ketika mereka melihat Alex yang ternyata memiliki kedekatan khusus dengan Adara itu. Wajah mereka tampak ketakutan sekali seperti ada yang mereka sembunyikan. “Hah? Oh itu.. kita ya jelas ga tau lah Ga. Dia aneh sih ya masa tiba-tiba aja gitu deh dia ga suka kan sama lo.” ujar Sultan yang membicarakan hal itu. “Terus kenapa tadi lo berdua kayak kaget campur takut ketika lo berdua ngeliat dan ngedenger kalo Adara itu punya hubungan sama Bang Alex. Gua jadi penasaran deh sebenarnya apa hubungan mereka?” tanya Saga karena bagi nya itu juga merupakan suatu keanehan dalam diri mereka. “Ya jelas lah kita takut Ga. Lo tadi bikin masalah sama Bang Alex, lo pasti juga tau kan kalo yang punya masalah sama Bang Alex pasti nya mereka ga bakalan aman dan nyaman hidup nya karena nanti musuh kita bakalan banyak. Semoga bang Alex tadi ga masukin ke hati deh. Nanti biar gua coba cari tahu hubungan Bang Alex sama Ara.” ujar Zean yang mana menurut Saga memang ada benar nya yang dikatakan oleh Zean. “Adara Ayesha, kira-kira gua bakalan sekelas ga ya sama dia? Gua beneran penasaran apa yang ngebuat dia kayak gini sama gua.” ujar Saga membuat Sultan dan Zean semakin was-was karena Saga tidak akan berhenti menganggu Ara hingga ia menemukan jawabannya. Ara dan Nindy saat ini sudah selesai makan. Mereka pun sedang menikmati minum mereka sembari mendengar kan banyolan dari teman-teman Alex. Disini Ara cukup terhibur dan ia merasa benar-benar free. Tapi ia yakin di saat nanti nya ia akan kembali ke rumah nya ia akan kembali memikir kan tentang hal itu. Ia tidak akan pernah bisa berhenti memikir kan hal ini. “Balik yuk Ra, dah sore juga.” ujar Nindy dan Ara pun mengangguk juga. “Bang Ara sama Nindy pulang dulu." ujar Ara yang diangguki oleh Alex dan saat ini terlihat bahwa Alex melihat kepergian dari Ara tersebut. Setelah Ara dan Nindy pergi, saat ini Alex bertanya kepada Leo itu. “Yang tadi itu anak SMA 45 juga?” tanya Alex kepada Leo yang di angguki oleh Leo karena kebetulan Leo tahu tentang Saga, Sultan dan Zean. “Yang dari tadi nyari masalah itu nama nya Saga. Dia pentolan 45 selain itu dia juga cucu yang punya SMA 45. Kalo yang dua tadi itu temen nya.” jawab Leo membuat Alex mengangguk saja. Setelah nya Alex sudah tidak memikir kan mereka lagi karena bagi Alex mereka sudah kelar masalah nya. Ara sudah sampai di rumah, ia pun masuk ke dalam kamar nya dan berbaring. Rasa nya hari ini sangat lelah sekali, ia lelak hati, psikis dan juga fisik. Bertemu dengan Saga membuat hari nya sangat muram dan kelam. Entah lah Saga memang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu jika ada yang terjadi di antara mereka berdua saat malam promnight awal itu. Namun seperti nya Saga memang tidak tahu karena kemarin Saga juga mabuk. “Kalo bisa selama nya lo ga usah tau Ga. Gua beneran ga mau ada masalah sama lo, gua juga ga mau berhubungan sama lo.” ujar Ara tersebut. Saat ini Saga, Sultan dan Zean sedang berada di salah satu Club Malam. Mereka sedang menikmati musik disko sembari meminum alkohol yang mereka pesan. Ya. Mereka minum-minum malam ini tapi tidak akan sampai mabuk. Saga sedang berdansa di dance floor saat ini sementara Sultan dan Zean sedang berada di meja mereka. Mereka berdua masih takut. “Sumpah gua masih takut Tan gimana kalo dia hamil. Gimana kalo dia terus ngadu? Kita bener-bener bakalan mati di tangan Saga atau Bang Alex tinggal siapa duluan yang datang ke kita.” ujar Zean yang masih ketakutan. “Udah deh lo ga usah ngomong gitu lagi, bersikap biasa aja jangan keliatan kayak orang yang ketakutan. Nanti malah Saga bakalan curiga sama kita berdua. Jangan pernah ngomongin hal ini lagi kalo kita lagi ada di deket Saga kecuali kalo lo mau bunuh diri. Ah ya jangan lupa cariin beneran itu tentang hubungan Bang Alex sama Ara.” ujar Sultan membuat Zean terdiam. Sultan pun juga sebenar nya tak kalah takut nya dari Zean tapi ia berusaha untuk menutupi ketakutan nya itu supaya ia tidak mendapat kan kecurigaan dari siapa pun termasuk juga dari Saga khusus nya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN