Kesempatan dan penyesalan

1618 Kata

Keysha diam. Ekor matanya sesekali melirik Adelio tak jauh dari tempatnya duduk menerima klien. Dua meja sebagai pemisah, sial nya lagi kapanpun tatapan mereka bisa bertemu seperti sekarang. Namun, Keysha sedikit panas hatinya tidak tahu kenapa. Setiap kali Adelio membuang pandangan ketika iris mata mereka beradu pandang, pria itu juga sesekali terlihat menyuapi gadis berambut panjang yang tadi dilihatnya. Tak ingin terlihat memperhatikan orang lain, Keysha berdehem beralih pada jurnal yang diberikan Adelio padanya. Ada kotak kecil di dalam Tote bag nya, belum dibuka nanti saja di hotel. Keysha tersenyum kecil melihat tulisan Adelio begitu rapi, masih belum bisa percaya Adelio bisa menyalin semuanya tanpa ada kesalahan. "Sehebat apa dia?" monolog nya pelan, mendapat lirikan dari Nadin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN