Joshua duduk merenung di vila, baru sampai beberapa menit yang lalu. Mencebikkan bibir menggigit ogah-ogahan sate tulang yang ia pesan. "Bisa nggak jangan ganggu…kamu!" Perempuan di hadapan Adelia melambaikan tangan santai meraih air putih di meja. "Hei, yang sopan ya." "Eih, santai aja tampan kayak siapa aja." "Siapa kamu?!" "Yuni, adik mas Juan. Masa lupa, udah kenalan juga. Pikun dasar." "Ckh, terserah. And you," Joshua menunjuk pintu keluar. "minggat sana ganggu aja." "No, lebih suka disini adem." "Paman," Joshua melempar serbet di meja berteriak. Tak lama Marco datang, menyadari keberadaan seseorang di sana. "Jangan pedulikan dia siapa, usir dari sini." perintah Joshua, bawaannya pengen emosi kalau ketemu Yunita gara-gara waktu di kantor Adam. "Eits, nggak bisa gitu dong.